IA_3 yang gokil

IA_3 yang gokil

Sabtu, 06 November 2010

Sekola kami SMAN 17 Medan...

     Kepala Sekolah : Marnaek Nainggolan
    Wali Kelas: Ngadirin

Perangkat kelas:
    Ketua Kelas: Prima Sembiring
    Wakil Ketua Kelas : Johanes Napitupulu
    Sekertaris : Naomi Nangin
    Wakil Sekertaris : Rika Oktaviana
    Bendahara : Lisbet Saing
   Wakil Bendahara : Ridha Mustika








Jumlah murid: 38 orang

Nama siswa/i Ia3
-Alfabetanta
-Apulisa Ginting
-Ariel Damesari
-Basanova
-Belly Angga
-Christina Carolyna
-Charlesta Kaban
-Daniel Pakpahan
-Desy Berliana
-Elisa Putri Sion
-Enzelia Ginting
-Esra Shintya Pangaribuan
-Fanny Agnesia Tarigan
-Ida Rizkia
-Ingry Febiola
-Joy Arohman
-Johanes Septian Napitupulu
-Lionita
-Lisbet Saing
-Mangdalena Saing
-Nurainun 
-Naomi Perangin-angin
-Oktavia Panca dewi
-Pebrianto Sinaga
-Prima Sembiring
-Putri Patrecia
-Ribka Martina
-Rika Oktavia
-Ricky Hardianta
-Riovan
-Ridha Mustika
-Raj Nainggolan
-Ruth Dwi indah
-Ruth Eva yuni
-Shella
-Shinta
-T.Dian Adinda
-Triana Hutabarat







Jumat, 05 November 2010

manusia yang suka merusak alam dapat mengganggu kehidupan manusia yang seharusnya tidak diusik oleh alam,dan akibat dari ulah manusia yang jahil dan tidak bertanggung jawab alam yang mengusik kehidupan kita.oleh sebab itu,kita harus merawat,menjaga serta memelihara alam dengan baik,agar alam tidak marah lagi terhadap kita(manusia)

arsip ku

Baru saja, pukul 11.30 WIB, Gunung Merapi kembali meletus, mengeluarkan awan panas setinggi hampir 3,5 kilometer. Ini merupakan letusan dahsyat kedua sepanjang Jumat (5/11/2010) ini.
Terpantau dari Balerante, bola dan gulungan awan berwarna pekat vertikal bergulung-gulung ke udara, dengan perkiraan ketinggian mencapai 3.500 meter. Karena tiupan angin dari utara dan timur laut, cendawan semburan bergerak ke arah barat dan barat daya. Sementara luncuran awan panas mengarah ke hulu Kali Gendol di arah tenggara. Belum ada laporan resmi dari BNPTK soal letusan ini.
Informasi ini merupakan pantauan langsung secara visual, Jumat (5/11/2010) sekitar pukul 11.35 WIB. Sebagian lereng dan tubuh gunung diselimuti awan tebal berwarna hitam. Kegempaan terdeteksi cukup tinggi berdasarkan denging sinyal seismograf yang terpasang di beberapa pos pantau. Warga di lereng barat daya, tenggara, selatan, dan barat diminta ekstra waspada.

Seperti diberitakan, letusan dahsyat Merapi sebelumnya juga terjadi pada Jumat dini hari tadi. Akibat letusan dahsyat itu tercatat 55 orang tewas hingga saat ini.  Daerah rawan pun diperluas dari semula 15 kilometer kini meningkat jadi 20 kilometer.
PERANGKAT LUNAK KOMPUTER
Friday, October 15, 2010 1:20 PM
Perangkat Lunak
Merupakan program-program komputer dan dokumentasi yang berkaitan,
Produk perangkat lunak dibuat untuk pelanggan tertentu ataupun untuk pasar umum
Produk perangkat lunak tersebut:
Generik – dibuat untuk dijual ke suatu kumpulan pengguna yang berbeda
Bespoke (custom) – dibuat untuk suatu pengguna tunggal sesuai dengan spesifikasinya.
Rekayasa Perangkat Lunak:
adalah suatu disiplin rekayasa yang berkonsentrasi terhadap seluruh aspek produksi perangkat lunak.
mengadopsi pendekatan yang sistematis dan terorganisir terhadap  pekerjaannya dan menggunakan tool yang sesuai serta teknik yang  ditentukan berdasarkan masalah yang akan dipecahkan, kendala  pengembangan dan sumber daya yang tersedia
Proses Perangkat Lunak
Sekumpulan aktifitas yang memiliki tujuan untuk pengembangan ataupun evolusi perangkat lunak.
Aktifitas generic dalam semua proses perangkat lunak adalah:
Spesifikasi – apa yang harus dilakukan oleh perangkat lunak dan batasan/kendala pengembangannya
Pengembangan – proses memproduksi sistem perangkat lunak
Validasi – pengujian perangkat lunak terhadap keinginan penggunak
Evolusi – perubahan perangkat lunak berdasarkan perubahan keinginan.

Model Proses Perangkat Lunak
Suatu representasi proses perangkat lunak yang disederhanakan, dipresentasikan dar perspektif khusus
Contoh perspektif proses:
Perspektif Alur-kerja (workflow) -  barisan kegiatan
Perspektif Alur Data (Data flow) – alur informasi
Perspektif Peran/Aksi – siapa melakukan apa.
Model proses Generik:
Waterfall (Air terjun)
Pengembangan secara evolusi
Transformasi formal
Model SPiral
Integrasi daru komponen yang reusable
Biaya rekayasa perangkat lunak
Sekitar 60% untuk biaya pengembangan, 40% biaya pengujian. Untuk  perangkat lunak berbasis pengguna (custom), biaya evolusi biasanya  melebihi biaya pengembangan.
Biaya beragam tergantung pada tipe sistem yang akan dikembangkan dan kebutuhan sistem seperti unjuk kerja dan kehandalan sistem,
Distribusi biaya bergantung pada model pengembangan yang digunakan.
Metode Rekayasa Perangkat Lunak
Pendekatan terstruktur pengembangan PL termasuk model sistem, notasi, perancangan dan petunjuk pemrosesan,
Deskripsi Model: deskripsi pemodelan dengan grafik,
Aturan: Batasan yang digunakan pada model sistem
Rekomendasi: nasihat bentuk perancangan yang baik,
Petunjuk proses: Aktifitas yang harus diikuti,

Atribut Perangkat Lunak yang baik:
PL seharusnya memberikan pengguna kebutuhan fungsionalitas dan unjuk kerja yang dapat di rawat, berguna,
Maintanability (Dapat Dirawat)
PL harus dapat memenuhi perubahan kebutuhan
Dependability
PL harus dapat dipercaya
Efisiensi
PL harus efisien dalam penggunaan resource
Usability
PL harus dapat digunakan sesuai dengan yang direncanakan

Proses Perangkat Lunak
Suatu proses model adalah suatu representasi abstrak suatu model. Proses  model menampilkan suatu deskripsi suatu proses dari beberapa perspektif  tertentu,
Proses PL merupakan aktifitas yang saling terkait (koheren) untuk  menspesifikasikan, merancang, implementasi dan pengujian sistem  perangkat lunak.
Model Proses PL yang Generic
Model Air terjun (Water fall)
Memisahkan dan membedakan antara spesifikasi dan pengembangan
Pengembangan yang berevolusi
Spesifikasi dan pengembangan saling bergantian
Pengembangan sistem Formal
Menggunakan suatu model sistem matematika yang ditransformasikan ke implementasi,
Pengembangan berbasis Re-use (penggunaan ulang)
Sistem dibangun dari komponen yang sudah ada.

Model Air Terjun (Water Fall)
Fase Model Air Terjun
1.Analisis Kebutuhan dan pendefinisiannya
2.Perancangan sistem dan Perangkat Lunak
3.Implementasi dan unit testing
4.Integrasi dan pengujian sistem
5.Pengoperasian dan perawatan
Proses kembali ke state sebelumnya untuk mengantisipasi perubahan  setelah proses menuju ke suatu state di bawahnya adalah sangat sulit.

Masalah pada Model Air Terjun:
Partisi projek ke stages yang berbeda tidak fleksibel.
Hali ini mengakibatkan sulitnya untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna
Oleh sebab itu model ini hanya cocok digunakan apabila kebutuhan pengguna sudah dimengerti dengan baik,
Pengembangan yang berevolusi (Evolutionary Development)
Pengembangan yang berdasarkan penyidikan
Tujuannya untuk mengaktifkan pengguna dan memperolah model final berasal  dari initial spesifikasi awal. Seharusnya diawali dengan kebutuhan yang  sudah dimengerti,
Throw-away prototyping
Tujuannya adalah untuk memahami kebutuhan sistem. Biasanya diawali dengan pemahaman kebutuhan yang minim.
Permasalahan dalam model pengembangan yang berevolusi:
Kekurangan visibilitas proses
Model sistem biasanya tidak terstruktur
Membutuhkan kemampuan khusus (mis.: bahasa pemrograman untuk rapid prototyping).
Pemakaian model pengembangan yang berevolusi
Untuk sistem interaktif yang kecil atau menengah
Untuk salah satu bagian dari sistem yang besar (mis. User Interface)
Untuk sistem yang digunakan tidak terlalu lama (short lifetime).
Pendekatan pengembangan sistem Formal
Berbasiskan pada transformasi spesifikasi secara matematik melalui representasi yang berbeda untuk suatu program yang dapat dieksekusi,
Trasformasi menyatakan spesifikasi program
Menggunakan pendekatan ‘Cleanroom’ untuk pengembangan PL.
Pengembangan menggunakan konsep Re-use (Penggunaan Ulang)
Proses dengan metode Iterasi
Model Iterasi dapat digunakan pada setiap model proses generic
Terdapat dua pendekatan:
Pengembangan Incremental
Model Spiral
Model Pengembangan Incremental
Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah sehingga model pengembangannya secara increament/bertahap
Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan priritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment
Setelah pengembangan suatu increment dimulai, kebutuhan dibekukan dulu hingga increment berikutnya dimulai
Keuntungan
Nilai penggunan dapat ditentukan pada setiap increament sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal,
Increment awal berupa prototype untuk membantu memahami kebutuhan pada increment berikutnya,
Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,
Prioritas tertinggi pd pelayanan sistem adalah yang paling diuji.
Model Pengembangan Spiral
Proses direpresentasikan sebagai model spiral (bukan berupa barisan aktfitas yang dapat ditrack mundur)
Setiap loop dalam model spiral menyatakan fase proses,
Tidak terdapat fase tertentu seperti spesifikasi atau perancangan, tetapi loop dalam spiral ditentukan pada apa yang dibutuhkan,
Sektor pada model Spiral
Menentukan Tujuan
Mengidentifikasikan spesifikasi tujuan setiap fase
Menilai Resiko dan Pengurangannya
Resiko dinial dan aktifitas ditempatkan untuk mengurangi resiko kunci
Pengembangan dan validasi
Suatu model pengembangan sistem dipilih dari model generic
Perencanaan
Project di review dan fase spiral berikutnya direncanakan

Spesifikasi Perangkat Lunak
Proses untuk menentukan pelayanan (servis) apa yang dibutuhkan dan kendala-kendala pengoperasian sistem serta pengembangannya,
Proses Rekayasa Kebutuhan
Studi Kelayakan
Analisis kebutuhan
Spesifikasi Kebutuhan
Validasi spesifikasi

Proses Rekayasa Kebutuhan
Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak
Proses konversi sistem spesifikasi ke sistem yang dapat dieksekusi langsung
Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan Struktur Perangkat Lunak
Implementasi
Translasi struktur ke dalam bentuk program
Aktifitas perancangan dan implementasi berhubungan dekat dan dapat saling berinteraksi
Aktifitas dalam Perancangan:
Perancangan Arsitektur
Spesifikasi Abstrak
Perancangan Interface
Perancangan Komponen
Perancangan Struktur Data
Perancangan Algoritma
Proses Perancangan Perangkat Lunak
Metode Perancangan
Pendekatan sistematis untuk merancang perangkat lunak
Perancangan biasanya didokumentasikan dengan model grafik
Beberapa model yang dapat digunakan:
Data Flow Model
Model relasi atribut entitas
Model terstruktur
Model Object
Pemrograman dan Debug
Translasi perancangan ke dalam pemrograman dan menghilangkan error dari program
Pemrograman adalah aktifitas personal – tidak terdapat model program generic
Pemrogram melakukan beberapa program testing untuk menemukan fault dalam program dan menghilangkan fault tersebut dalam proses debug.

Validasi Perangkat Lunak
Verifikasi dan validasi bertujuan menunjukkan bahwa sistem sesuai dengan spesifikasinya dan yang diinginkan pengguna
Melibatkan proses pengujian dan review sistem
Pengujian sistem melibatkan eksekusi sistem dengan menggunakan kasus tes  yang ditentukan dari spesifikasi data real yang akan diproses oleh  sistem.
Stage Pengujian Perangkat Lunak
Unit Testing: Pengujian Komponen-komponen secara individu
Modul Testing: Pengujian terhadap komponen yang saling berhubungan,
Sub-system Testing: Pengujian terhadap module-module sistem yang saling berhubungan. Fokus pada pengujian interface.
System Testing: Pengujian keseluruhan sistem,
Acceptance Testing: Pengujian yang dilakukan oleh pengguna untuk melihat apakah sistem sudah dapat diterima.

Evolusi Sistem
Perangkat lunak pada dasarnya sangat fleksibel dan mudah berubah
Karena adanya perubahan kebutuhan melalui perubahan proses bisnis dan  teknologi, maka perangkat lunak yang mendukung kegiatan bisnis tersebut  juga mengalamai perubahan
Walaupun demikian diharapkan perubahan proses bisnis tersebut berdampak  pada perubahan yang sedikit terhadap perangkat lunak (re-engineering).
PERANGKAT LUNAK KOMPUTER
Friday, October 15, 2010 1:20 PM
Perangkat Lunak
Merupakan program-program komputer dan dokumentasi yang berkaitan,
Produk perangkat lunak dibuat untuk pelanggan tertentu ataupun untuk pasar umum
Produk perangkat lunak tersebut:
Generik – dibuat untuk dijual ke suatu kumpulan pengguna yang berbeda
Bespoke (custom) – dibuat untuk suatu pengguna tunggal sesuai dengan spesifikasinya.
Rekayasa Perangkat Lunak:
adalah suatu disiplin rekayasa yang berkonsentrasi terhadap seluruh aspek produksi perangkat lunak.
mengadopsi pendekatan yang sistematis dan terorganisir terhadap  pekerjaannya dan menggunakan tool yang sesuai serta teknik yang  ditentukan berdasarkan masalah yang akan dipecahkan, kendala  pengembangan dan sumber daya yang tersedia
Proses Perangkat Lunak
Sekumpulan aktifitas yang memiliki tujuan untuk pengembangan ataupun evolusi perangkat lunak.
Aktifitas generic dalam semua proses perangkat lunak adalah:
Spesifikasi – apa yang harus dilakukan oleh perangkat lunak dan batasan/kendala pengembangannya
Pengembangan – proses memproduksi sistem perangkat lunak
Validasi – pengujian perangkat lunak terhadap keinginan penggunak
Evolusi – perubahan perangkat lunak berdasarkan perubahan keinginan.

Model Proses Perangkat Lunak
Suatu representasi proses perangkat lunak yang disederhanakan, dipresentasikan dar perspektif khusus
Contoh perspektif proses:
Perspektif Alur-kerja (workflow) -  barisan kegiatan
Perspektif Alur Data (Data flow) – alur informasi
Perspektif Peran/Aksi – siapa melakukan apa.
Model proses Generik:
Waterfall (Air terjun)
Pengembangan secara evolusi
Transformasi formal
Model SPiral
Integrasi daru komponen yang reusable
Biaya rekayasa perangkat lunak
Sekitar 60% untuk biaya pengembangan, 40% biaya pengujian. Untuk  perangkat lunak berbasis pengguna (custom), biaya evolusi biasanya  melebihi biaya pengembangan.
Biaya beragam tergantung pada tipe sistem yang akan dikembangkan dan kebutuhan sistem seperti unjuk kerja dan kehandalan sistem,
Distribusi biaya bergantung pada model pengembangan yang digunakan.
Metode Rekayasa Perangkat Lunak
Pendekatan terstruktur pengembangan PL termasuk model sistem, notasi, perancangan dan petunjuk pemrosesan,
Deskripsi Model: deskripsi pemodelan dengan grafik,
Aturan: Batasan yang digunakan pada model sistem
Rekomendasi: nasihat bentuk perancangan yang baik,
Petunjuk proses: Aktifitas yang harus diikuti,

Atribut Perangkat Lunak yang baik:
PL seharusnya memberikan pengguna kebutuhan fungsionalitas dan unjuk kerja yang dapat di rawat, berguna,
Maintanability (Dapat Dirawat)
PL harus dapat memenuhi perubahan kebutuhan
Dependability
PL harus dapat dipercaya
Efisiensi
PL harus efisien dalam penggunaan resource
Usability
PL harus dapat digunakan sesuai dengan yang direncanakan

Proses Perangkat Lunak
Suatu proses model adalah suatu representasi abstrak suatu model. Proses  model menampilkan suatu deskripsi suatu proses dari beberapa perspektif  tertentu,
Proses PL merupakan aktifitas yang saling terkait (koheren) untuk  menspesifikasikan, merancang, implementasi dan pengujian sistem  perangkat lunak.
Model Proses PL yang Generic
Model Air terjun (Water fall)
Memisahkan dan membedakan antara spesifikasi dan pengembangan
Pengembangan yang berevolusi
Spesifikasi dan pengembangan saling bergantian
Pengembangan sistem Formal
Menggunakan suatu model sistem matematika yang ditransformasikan ke implementasi,
Pengembangan berbasis Re-use (penggunaan ulang)
Sistem dibangun dari komponen yang sudah ada.

Model Air Terjun (Water Fall)
Fase Model Air Terjun
1.Analisis Kebutuhan dan pendefinisiannya
2.Perancangan sistem dan Perangkat Lunak
3.Implementasi dan unit testing
4.Integrasi dan pengujian sistem
5.Pengoperasian dan perawatan
Proses kembali ke state sebelumnya untuk mengantisipasi perubahan  setelah proses menuju ke suatu state di bawahnya adalah sangat sulit.

Masalah pada Model Air Terjun:
Partisi projek ke stages yang berbeda tidak fleksibel.
Hali ini mengakibatkan sulitnya untuk merespon perubahan kebutuhan pengguna
Oleh sebab itu model ini hanya cocok digunakan apabila kebutuhan pengguna sudah dimengerti dengan baik,
Pengembangan yang berevolusi (Evolutionary Development)
Pengembangan yang berdasarkan penyidikan
Tujuannya untuk mengaktifkan pengguna dan memperolah model final berasal  dari initial spesifikasi awal. Seharusnya diawali dengan kebutuhan yang  sudah dimengerti,
Throw-away prototyping
Tujuannya adalah untuk memahami kebutuhan sistem. Biasanya diawali dengan pemahaman kebutuhan yang minim.
Permasalahan dalam model pengembangan yang berevolusi:
Kekurangan visibilitas proses
Model sistem biasanya tidak terstruktur
Membutuhkan kemampuan khusus (mis.: bahasa pemrograman untuk rapid prototyping).
Pemakaian model pengembangan yang berevolusi
Untuk sistem interaktif yang kecil atau menengah
Untuk salah satu bagian dari sistem yang besar (mis. User Interface)
Untuk sistem yang digunakan tidak terlalu lama (short lifetime).
Pendekatan pengembangan sistem Formal
Berbasiskan pada transformasi spesifikasi secara matematik melalui representasi yang berbeda untuk suatu program yang dapat dieksekusi,
Trasformasi menyatakan spesifikasi program
Menggunakan pendekatan ‘Cleanroom’ untuk pengembangan PL.
Pengembangan menggunakan konsep Re-use (Penggunaan Ulang)
Proses dengan metode Iterasi
Model Iterasi dapat digunakan pada setiap model proses generic
Terdapat dua pendekatan:
Pengembangan Incremental
Model Spiral
Model Pengembangan Incremental
Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah sehingga model pengembangannya secara increament/bertahap
Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan priritas tertinggi dimasukkan dalam awal increment
Setelah pengembangan suatu increment dimulai, kebutuhan dibekukan dulu hingga increment berikutnya dimulai
Keuntungan
Nilai penggunan dapat ditentukan pada setiap increament sehingga fungsionalitas sistem disediakan lebih awal,
Increment awal berupa prototype untuk membantu memahami kebutuhan pada increment berikutnya,
Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,
Prioritas tertinggi pd pelayanan sistem adalah yang paling diuji.
Model Pengembangan Spiral
Proses direpresentasikan sebagai model spiral (bukan berupa barisan aktfitas yang dapat ditrack mundur)
Setiap loop dalam model spiral menyatakan fase proses,
Tidak terdapat fase tertentu seperti spesifikasi atau perancangan, tetapi loop dalam spiral ditentukan pada apa yang dibutuhkan,
Sektor pada model Spiral
Menentukan Tujuan
Mengidentifikasikan spesifikasi tujuan setiap fase
Menilai Resiko dan Pengurangannya
Resiko dinial dan aktifitas ditempatkan untuk mengurangi resiko kunci
Pengembangan dan validasi
Suatu model pengembangan sistem dipilih dari model generic
Perencanaan
Project di review dan fase spiral berikutnya direncanakan

Spesifikasi Perangkat Lunak
Proses untuk menentukan pelayanan (servis) apa yang dibutuhkan dan kendala-kendala pengoperasian sistem serta pengembangannya,
Proses Rekayasa Kebutuhan
Studi Kelayakan
Analisis kebutuhan
Spesifikasi Kebutuhan
Validasi spesifikasi

Proses Rekayasa Kebutuhan
Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak
Proses konversi sistem spesifikasi ke sistem yang dapat dieksekusi langsung
Perancangan Perangkat Lunak
Perancangan Struktur Perangkat Lunak
Implementasi
Translasi struktur ke dalam bentuk program
Aktifitas perancangan dan implementasi berhubungan dekat dan dapat saling berinteraksi
Aktifitas dalam Perancangan:
Perancangan Arsitektur
Spesifikasi Abstrak
Perancangan Interface
Perancangan Komponen
Perancangan Struktur Data
Perancangan Algoritma
Proses Perancangan Perangkat Lunak
Metode Perancangan
Pendekatan sistematis untuk merancang perangkat lunak
Perancangan biasanya didokumentasikan dengan model grafik
Beberapa model yang dapat digunakan:
Data Flow Model
Model relasi atribut entitas
Model terstruktur
Model Object
Pemrograman dan Debug
Translasi perancangan ke dalam pemrograman dan menghilangkan error dari program
Pemrograman adalah aktifitas personal – tidak terdapat model program generic
Pemrogram melakukan beberapa program testing untuk menemukan fault dalam program dan menghilangkan fault tersebut dalam proses debug.

Validasi Perangkat Lunak
Verifikasi dan validasi bertujuan menunjukkan bahwa sistem sesuai dengan spesifikasinya dan yang diinginkan pengguna
Melibatkan proses pengujian dan review sistem
Pengujian sistem melibatkan eksekusi sistem dengan menggunakan kasus tes  yang ditentukan dari spesifikasi data real yang akan diproses oleh  sistem.
Stage Pengujian Perangkat Lunak
Unit Testing: Pengujian Komponen-komponen secara individu
Modul Testing: Pengujian terhadap komponen yang saling berhubungan,
Sub-system Testing: Pengujian terhadap module-module sistem yang saling berhubungan. Fokus pada pengujian interface.
System Testing: Pengujian keseluruhan sistem,
Acceptance Testing: Pengujian yang dilakukan oleh pengguna untuk melihat apakah sistem sudah dapat diterima.

Evolusi Sistem
Perangkat lunak pada dasarnya sangat fleksibel dan mudah berubah
Karena adanya perubahan kebutuhan melalui perubahan proses bisnis dan  teknologi, maka perangkat lunak yang mendukung kegiatan bisnis tersebut  juga mengalamai perubahan
Walaupun demikian diharapkan perubahan proses bisnis tersebut berdampak  pada perubahan yang sedikit terhadap perangkat lunak (re-engineering).

Senin, 01 November 2010

Jabatan kelas

Wali kelas : Ngadirin
ketua kelas : Prima Sembiring
wakil ketua kelas : Johanes Napitupulu
sekertaris kelas : Naomi Naing
wakil sekertaris : Rika Oktavia
bendahara: Lisbet Saing
wakil bendahara : Ridha

jumlah murid'a ada 38 orang.
Putra : 11 orang
putri : 27 orang

salam kenal ..

Follow yea kawan"

Kamis, 28 Oktober 2010

Fisika (Bahasa Yunani: φυσικός (physikos), "alamiah", dan φύσις (physis), "Alam") adalah sains atau ilmu tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam lingkup ruang dan waktu. Para fisikawan atau ahli fisika mempelajari perilaku dan sifat materi dalam bidang yang sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala materi (fisika partikel) hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan kosmos.
Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua sistem materi yang ada, seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut sebagai hukum fisika. Fisika sering disebut sebagai "ilmu paling mendasar", karena setiap ilmu alam lainnya (biologi, kimia, geologi, dan lain-lain) mempelajari jenis sistem materi tertentu yang mematuhi hukum fisika. Misalnya, kimia adalah ilmu tentang molekul dan zat kimia yang dibentuknya. Sifat suatu zat kimia ditentukan oleh sifat molekul yang membentuknya, yang dapat dijelaskan oleh ilmu fisika seperti mekanika kuantum, termodinamika, dan elektromagnetika.
Fisika juga berkaitan erat dengan matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis, dan matematika yang digunakan biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan dalam bidang sains lainnya. Perbedaan antara fisika dan matematika adalah: fisika berkaitan dengan pemerian dunia material, sedangkan matematika berkaitan dengan pola-pola abstrak yang tak selalu berhubungan dengan dunia material. Namun, perbedaan ini tidak selalu tampak jelas. Ada wilayah luas penelitan yang beririsan antara fisika dan matematika, yakni fisika matematis, yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori fisika.